gambar

Entri Populer

jam

Rabu, 24 November 2010


IBU
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari
kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam
rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun
yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi
yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya
dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan
membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

.buih cNta yg aDa sPrti t'tu"pi awan Yg sMKin keLam sprti hiLang dLAm semak beluKar
.yg ada ti9gal hrap & t9isan yg smakin mendEru
.hrap yg s’aKn sirNa tErmaKan oleH wKtu
.wktu yg tak tau kPAn aKn blaLu’y

.t9isan dLam hati iny takan pErnaH mMbwt_mu m9rti
.aKn arti cinta, ksiH syanx, yg s’s9guh’y
.kRna Qw tak prnaH m9rti utK ap aQ d’siNi
.Qw hYa hMpri Q saAt hati_mu mrSa sdiri
.tak t’pKir_kh Qw p’rSaan iny

.sKit & priH m9Kin itu mMa9 bGian dr khdupan
.nMun,
.akan_kh Qw bSa m9rti ap yg Q i9in’i & QrsaKan ini
.dtik yg blalu ta’ bsa bwt_mu m9rti
.hYa satU k'i9inan_Q pDa_mu
.hrGai aQ & m9rti_lh p'rSaan ini wLw hYa s'detiK sj.....
.aQ,
.hati Yg t'luKa............

Rabu, 17 November 2010

resistor

RESISTOR
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, yaitu bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron sehingga disebut sebagai isolator.
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbolΩ (Omega).
Menurut Hukum Ohm :
Di dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf "R". Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metalfilm. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer, Rheostat dan Trimmer (Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal
Coefficient).
Ciri yang umum dari suatu resistor adalah gelang gelang warna yang tertera pada bodinya seperti pada gambar di bawah dan masing – masing dari warna tersebut mengandung suatu nilai ukuran sesuai tabel warna yang sudah ditentukan dan satuannya adalah “ohm”.Berikut ini merupakan uraian & tabel warna – warna dari resistor:
Fungsi resistor dapat diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk menahan aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Makin besar nilai tahanan, makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Adapun fungsi lain resistor dalam rangkaian elektronika, yaitu :
a. Menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
b. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
c. Membagi tegangan, dll.



Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi (tahanan) dari resistor. Resistor ini mempunyai bentuk seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna, kode ini untuk mengetahui besar resistansi tanpa harus mengukur besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan cincin terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin resistor ini adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna violet dan cincin ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas adalah cincin toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna emas, berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga cincin selain cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh cincin pertama dan cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke dua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm (pada rangkaian elektronika biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm + 5% adalah :
4700 x 5% = 235
Jadi,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 – 235 = 4465 Ohm
Apabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter dan nilainya berada pada rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d 4935) maka resistor tadi masih memenuhi standar. Nilai toleransi ini diberikan oleh pabrik pembuat resistor untuk mengantisipasi karakteristik bahan yang tidak sama antara satu resistor dengan resistor yang lainnya sehingga para desainer elektronika dapat memperkirakan faktor toleransi tersebut dalam rancangannya. Semakin kecil nilai toleransinya, semakin baik kualitas resistornya. Sehingga dipasaran resistor yang mempunyai nilai toleransi 1% (contohnya : resistor metalfilm) jauh lebih mahal dibandingkan resistor yang mempunyai toleransi 5% (resistor carbon)
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
W = I2
R watt.......................................................................... (1.1)
Semakinbesar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10, dan 20 watt umumnya berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya 100Ω5W atau 1KΩ10W.
Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
Ukuran fisikfixed resistor bermacam – macam, tergantung pada dayaresistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼watt.
Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
Ukuran fisikfixed resistor bermacam – macam, tergantung pada dayaresistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼watt.


Pada gambar 1 di tunjukkan beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor. Dari yang
paling atas dapat dilihat
bentuk fisik dari resistor dengan daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed resistor dengan
teknologi SMT dilihat pada gambar 2.
Ada beberapa macam kemasan dapat elektronik antara standard yang sudah ditentukan oleh Industri lain:
- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm,
2 terminal - 0 805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm,
2 terminal - 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal
Didalam kemas dari 1 resistor yang biasanya disusun pararel dan mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh dapat dilihat pada gambar 3.


Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain untuk suatuSistem elektronika yang akan kita rancang.

Precision Wirewound resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi
sampai 0.005% dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi jangan menggunakan jenis ini yang rendah. untuk aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q resonant frequencyContoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators dan decoding Network.
NIST Standard resistor
NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan tipe resistor dengan
tingkat .di dalam verifikasi keakuratan sangat stabil dibandingkan keakuratan paling tinggi yaitu 0.001% ,TCR yang rendah dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai standardn dari suatu alat ukur resistive
.gMbar atas (NIST Standard resistor)
.gbar bwah (Precision Wirewound resistor)


Power Wirewound resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang yang
sangat besar. Komponen
ini dapat mengatasi daya yang besar dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena
panas yang ditimbulkan cukup besar biasanya resistor ini dilapisi oleh bahan sepertiic
Tube, Ceramic rods, anodized aluminum, Ceram
fiberglass mandels, dll .

Fuse Resistor
Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melalinya menjadi takterhingga. Pada kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang melaluinya.


.gMbar atas (Fuse Resistor)
.gMbar bawah (Power Wirewound resistor )


Carbon Composition
Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak sekali dijual dipasaran. Biasanya untuk nilai hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2, 4K7, dll mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil, misalnya 2., 3., dll susah dicari. Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/°C terhadap nilai hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya. Voltage Rating dari resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada saat menggunakan resistor jenis ini diharapkan agar berhati – hati didalam perancangan, karena dapat menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor dan ukurannya.

Carbon Film Resistor
Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor carbon composition tetapi noise, voltage coeficient, temperature coeficient nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan wirewound dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi dan frekuensi rendah.

Metal Film Resistor

Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor Carbon composition
dan carbon film. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip
wirewound.

Foil Resistor.
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis metal film. Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film adalah tingkat kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil, dan frek respon tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Ketika foil-nya dipasangkan di suatu substrate fleksibel sehingga digunakan sebagai strain gauge, dapat dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.

Power Film Resisto

Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan carbon film. Tetapi karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan respon frekuensi yang lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, . Biasanya daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.

2. Resistor Tidak Tetap (variable resistor)
Untuk kelas resistor yang kedua ini terdapat 2 tipe. Untuk tipe pertama dinamakan variable resistor dan nilainya dapat diubah sesuai keinginan dengan mudah dan sering digunakan untuk pengaturan volume, bass, balance, dll. Sedangkan yang kedua adalah semi-fixed resistor. Nilai dari resistor ini biasanya hanya diubah pada kondisi tertentu saja. Contoh penggunaan dari semi-fixed resistor adalah tegangan referensi yang digunakan untuk ADC, fine tune circuit, dll. Ada beberapa model pengaturan nilai Variable resistor, yang sering digunakan adalah dengan cara, Pengubahan nilai dengan cara memutar biasa nya terbatas sampai 300 derajat putaran memutar.


Ada beberapa model variable resistor yang harus diputar berkali – kali untuk mendapatkan semua nilai resistor. Model ini dinamakan “Potentiometers” atau “Trimmer Potentiometers” Pada gambar 4 di atas untuk bentuk 3 biasanya digunakan untuk volume kontrol. Bentuk yang ke 2 merupakan semi fixed resistor dan biasanya di pasang pada PCB (Printed Circuit Board).

Ada 3 tipe didalam perubahan nilai dari resistor variabel, perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 5. Pada saat tipe A diputar searah jarum jam, awalnya perubahan nilai resistansi lambat tetapi ketika putarannya mencapai setengah atau lebih nilai perubahannya menjadi sangat cepat. Tipe ini sangat cocok dengan karakteristik telinga manusia. Karena telinga sangat peka ketika membedakan suara dengan volume yang lemah, tetapi tidak terlalu sensitif untuk membedakan perubahan suara yang keras. Biasanya tipe A ini juga disebut sebagai “Audio Taper” potensiometer. Untuk tipe B perubahan resistansinya adalah linier dan cocok digunakan untuk Aplikasi Balance Control, resistance value adjustment in circuit, dll. Sedangkan untuk tipe C perubahan resistansinya kebalikan dati tipe A. Biasanya tipe ini digunakan untuk fungsi – fungsi yang khusus. Kebanyakan untuk resistor variabel digunakan tipe A dan tipe B.



RANGKAIAN RESISTOR
setelah kita mengetahi pengertian resistor, maka kita mencoba untuk membahas tentang cara menghitung rangkaian pada resistor apabila kita merangkai dengan cara seri atau pararel.ada perbedaan cara menghitung rangkaian total pada resistor apabila dirangkai seri dan dirangkai pararel, untuk lebih jelasnya, mari kita bahas bersama-sama:
Rangkaian Resistor Seri :
apabila ada dua buah resistor atau lebih dirangkai secara seri, maka untuk menghitung nilai total dari rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan seperti biasa, sehingga :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Dimana : Rtotal = Resistansi total dari rangkaian seri, R1 = resistor seri 1, R2 = resistor seri 2, R3 = resistor seri 3, Rn = banyaknya resistor ke n

Rangkaian Resistor Pararel
apabila ada dua buah resistor atau lebih dirangkai secara pararel, maka untuk menghitung nilai total dari rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan seperti rumus di bawah ini, sehingga :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/R4
dimana :
R total = Resistansi total dari rangkaian pararel, R1 = Resistansi resistor 1, R2 = Resistansi resistor 2, R3 = Resistansi Resistor 3, R n = resistansi resistor ke n
Contoh cara membaca kode warna pada badan resistor dengan mengabaikan
gelang ke-IV
1. Resistor dengan gelang ke-I = merah
gelang ke-II= kuning
gelang ke-III= jingga
gelang ke-IV=..........
gelang ke-III (jingga) = 000
gelang ke-II (kuning) = 4
gelang ke-I (merah)= 2
Jadi nilai resistor ini ialah R = 24.000 Ohm / R = 24 k Ohm.
2. Resistor dengan gelang ke-I = coklat
gelang ke-II = hijau
gelang ke-III = merah
gelang ke-IV =..........
gelang ke-III (merah) = 00
gelang ke-II (hijau) = 5
gelang ke-I (coklat) = 1
Jadi nilai resistor ini ialah R = 1.500 Ohm / R = 1 k 5 Ohm.
Dari contoh-contoh di atas menunjukkan gelang ke-I dan gelang ke-II menunjukkan bilangan, gelang ke-III menunjukkan perkalian atau jumlah nol, dan gelang ke-IV menunjukkan persentase toleransi yang harus ditambahkan / dikurangkan pada hasil penilaian ukuran resistor tersebut.


Daftar pustaka
1.Resistivity of Carbon, Amorphous oleh Dana Klavansky, editor Glen Elert
2.Electronics and Communications Simplified by A. K. Maini, 9thEd., Khanna Publication

resistor

RESISTOR
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, yaitu bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron sehingga disebut sebagai isolator.
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbolΩ (Omega).
Menurut Hukum Ohm :
Di dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf "R". Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metalfilm. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer, Rheostat dan Trimmer (Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal
Coefficient).
Ciri yang umum dari suatu resistor adalah gelang gelang warna yang tertera pada bodinya seperti pada gambar di bawah dan masing – masing dari warna tersebut mengandung suatu nilai ukuran sesuai tabel warna yang sudah ditentukan dan satuannya adalah “ohm”.Berikut ini merupakan uraian & tabel warna – warna dari resistor:
Fungsi resistor dapat diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk menahan aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Makin besar nilai tahanan, makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Adapun fungsi lain resistor dalam rangkaian elektronika, yaitu :
a. Menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
b. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
c. Membagi tegangan, dll.



Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi (tahanan) dari resistor. Resistor ini mempunyai bentuk seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna, kode ini untuk mengetahui besar resistansi tanpa harus mengukur besarnya dengan ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan cincin terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin resistor ini adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna violet dan cincin ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas adalah cincin toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna emas, berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga cincin selain cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh cincin pertama dan cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke dua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm (pada rangkaian elektronika biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm + 5% adalah :
4700 x 5% = 235
Jadi,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 – 235 = 4465 Ohm
Apabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter dan nilainya berada pada rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d 4935) maka resistor tadi masih memenuhi standar. Nilai toleransi ini diberikan oleh pabrik pembuat resistor untuk mengantisipasi karakteristik bahan yang tidak sama antara satu resistor dengan resistor yang lainnya sehingga para desainer elektronika dapat memperkirakan faktor toleransi tersebut dalam rancangannya. Semakin kecil nilai toleransinya, semakin baik kualitas resistornya. Sehingga dipasaran resistor yang mempunyai nilai toleransi 1% (contohnya : resistor metalfilm) jauh lebih mahal dibandingkan resistor yang mempunyai toleransi 5% (resistor carbon)
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
W = I2
R watt.......................................................................... (1.1)
Semakinbesar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10, dan 20 watt umumnya berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya 100Ω5W atau 1KΩ10W.
Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
Ukuran fisikfixed resistor bermacam – macam, tergantung pada dayaresistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼watt.
Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
Ukuran fisikfixed resistor bermacam – macam, tergantung pada dayaresistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang mempunyai daya ¼watt.


Pada gambar 1 di tunjukkan beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor. Dari yang
paling atas dapat dilihat
bentuk fisik dari resistor dengan daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed resistor dengan
teknologi SMT dilihat pada gambar 2.
Ada beberapa macam kemasan dapat elektronik antara standard yang sudah ditentukan oleh Industri lain:
- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm,
2 terminal - 0 805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm,
2 terminal - 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal
Didalam kemas dari 1 resistor yang biasanya disusun pararel dan mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh dapat dilihat pada gambar 3.


Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain untuk suatuSistem elektronika yang akan kita rancang.

Precision Wirewound resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi
sampai 0.005% dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi jangan menggunakan jenis ini yang rendah. untuk aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q resonant frequencyContoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators dan decoding Network.
NIST Standard resistor
NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan tipe resistor dengan
tingkat .di dalam verifikasi keakuratan sangat stabil dibandingkan keakuratan paling tinggi yaitu 0.001% ,TCR yang rendah dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai standardn dari suatu alat ukur resistive
.gMbar atas (NIST Standard resistor)
.gbar bwah (Precision Wirewound resistor)


Power Wirewound resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang yang
sangat besar. Komponen
ini dapat mengatasi daya yang besar dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena
panas yang ditimbulkan cukup besar biasanya resistor ini dilapisi oleh bahan sepertiic
Tube, Ceramic rods, anodized aluminum, Ceram
fiberglass mandels, dll .

Fuse Resistor
Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melalinya menjadi takterhingga. Pada kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang melaluinya.


.gMbar atas (Fuse Resistor)
.gMbar bawah (Power Wirewound resistor )


Carbon Composition
Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak sekali dijual dipasaran. Biasanya untuk nilai hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2, 4K7, dll mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil, misalnya 2., 3., dll susah dicari. Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/°C terhadap nilai hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya. Voltage Rating dari resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada saat menggunakan resistor jenis ini diharapkan agar berhati – hati didalam perancangan, karena dapat menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor dan ukurannya.

Carbon Film Resistor
Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor carbon composition tetapi noise, voltage coeficient, temperature coeficient nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan wirewound dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi dan frekuensi rendah.

Metal Film Resistor

Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor Carbon composition
dan carbon film. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip
wirewound.

Foil Resistor.
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis metal film. Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film adalah tingkat kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil, dan frek respon tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur berdasarkan perubahan nilai resistansinya. Ketika foil-nya dipasangkan di suatu substrate fleksibel sehingga digunakan sebagai strain gauge, dapat dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.

Power Film Resisto

Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan carbon film. Tetapi karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan respon frekuensi yang lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, . Biasanya daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.

2. Resistor Tidak Tetap (variable resistor)
Untuk kelas resistor yang kedua ini terdapat 2 tipe. Untuk tipe pertama dinamakan variable resistor dan nilainya dapat diubah sesuai keinginan dengan mudah dan sering digunakan untuk pengaturan volume, bass, balance, dll. Sedangkan yang kedua adalah semi-fixed resistor. Nilai dari resistor ini biasanya hanya diubah pada kondisi tertentu saja. Contoh penggunaan dari semi-fixed resistor adalah tegangan referensi yang digunakan untuk ADC, fine tune circuit, dll. Ada beberapa model pengaturan nilai Variable resistor, yang sering digunakan adalah dengan cara, Pengubahan nilai dengan cara memutar biasa nya terbatas sampai 300 derajat putaran memutar.


Ada beberapa model variable resistor yang harus diputar berkali – kali untuk mendapatkan semua nilai resistor. Model ini dinamakan “Potentiometers” atau “Trimmer Potentiometers” Pada gambar 4 di atas untuk bentuk 3 biasanya digunakan untuk volume kontrol. Bentuk yang ke 2 merupakan semi fixed resistor dan biasanya di pasang pada PCB (Printed Circuit Board).

Ada 3 tipe didalam perubahan nilai dari resistor variabel, perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 5. Pada saat tipe A diputar searah jarum jam, awalnya perubahan nilai resistansi lambat tetapi ketika putarannya mencapai setengah atau lebih nilai perubahannya menjadi sangat cepat. Tipe ini sangat cocok dengan karakteristik telinga manusia. Karena telinga sangat peka ketika membedakan suara dengan volume yang lemah, tetapi tidak terlalu sensitif untuk membedakan perubahan suara yang keras. Biasanya tipe A ini juga disebut sebagai “Audio Taper” potensiometer. Untuk tipe B perubahan resistansinya adalah linier dan cocok digunakan untuk Aplikasi Balance Control, resistance value adjustment in circuit, dll. Sedangkan untuk tipe C perubahan resistansinya kebalikan dati tipe A. Biasanya tipe ini digunakan untuk fungsi – fungsi yang khusus. Kebanyakan untuk resistor variabel digunakan tipe A dan tipe B.



RANGKAIAN RESISTOR
setelah kita mengetahi pengertian resistor, maka kita mencoba untuk membahas tentang cara menghitung rangkaian pada resistor apabila kita merangkai dengan cara seri atau pararel.ada perbedaan cara menghitung rangkaian total pada resistor apabila dirangkai seri dan dirangkai pararel, untuk lebih jelasnya, mari kita bahas bersama-sama:
Rangkaian Resistor Seri :
apabila ada dua buah resistor atau lebih dirangkai secara seri, maka untuk menghitung nilai total dari rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan seperti biasa, sehingga :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Dimana : Rtotal = Resistansi total dari rangkaian seri, R1 = resistor seri 1, R2 = resistor seri 2, R3 = resistor seri 3, Rn = banyaknya resistor ke n

Rangkaian Resistor Pararel
apabila ada dua buah resistor atau lebih dirangkai secara pararel, maka untuk menghitung nilai total dari rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan seperti rumus di bawah ini, sehingga :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/R4
dimana :
R total = Resistansi total dari rangkaian pararel, R1 = Resistansi resistor 1, R2 = Resistansi resistor 2, R3 = Resistansi Resistor 3, R n = resistansi resistor ke n
Contoh cara membaca kode warna pada badan resistor dengan mengabaikan
gelang ke-IV
1. Resistor dengan gelang ke-I = merah
gelang ke-II= kuning
gelang ke-III= jingga
gelang ke-IV=..........
gelang ke-III (jingga) = 000
gelang ke-II (kuning) = 4
gelang ke-I (merah)= 2
Jadi nilai resistor ini ialah R = 24.000 Ohm / R = 24 k Ohm.
2. Resistor dengan gelang ke-I = coklat
gelang ke-II = hijau
gelang ke-III = merah
gelang ke-IV =..........
gelang ke-III (merah) = 00
gelang ke-II (hijau) = 5
gelang ke-I (coklat) = 1
Jadi nilai resistor ini ialah R = 1.500 Ohm / R = 1 k 5 Ohm.
Dari contoh-contoh di atas menunjukkan gelang ke-I dan gelang ke-II menunjukkan bilangan, gelang ke-III menunjukkan perkalian atau jumlah nol, dan gelang ke-IV menunjukkan persentase toleransi yang harus ditambahkan / dikurangkan pada hasil penilaian ukuran resistor tersebut.


Daftar pustaka
1.Resistivity of Carbon, Amorphous oleh Dana Klavansky, editor Glen Elert
2.Electronics and Communications Simplified by A. K. Maini, 9thEd., Khanna Publication

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Fisika
Dosen Pengampu : Sri Jumini, S.Pd.













Disusun oleh:
Nama : DWI NUROHMAN
NIM : 1209008




FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI FISIKA
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
TAHUN 2010
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 7. Menerapakan konsep suhu dan kalor
• Termometer digunakan untuk mengukur suhu berbagai benda
• Kalorimeter digunakan dalam menentukan besarnya kalor yang lepas atau diterima
Tujuan pembelajaran :
• Siswa diharapkan mampu mengukur suhu berbagai benda dengan menggunakan termometer melalui praktikum
• Siswa dapat melakukan praktikum menerapkan konsep suhu dan kalor
• Sebagai bekal pengalaman ilmiah siswa

Langkah-langkah Pembelajaran :

No GURU SISWA WAKTU
KEGIATAN AWAL
1 Melakukan absensi Mengikuti absensi (mendengarkan dan menjawab absensi) 10 Menit
2 Meresume materi yang telah dibahas saat pertemuan sebelumnya Siwa menyimak dan mendengarkan 10 Menit
3 Menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang atau belum jelas Siswa menaggapi bahwa ada atau tidak materi yang belum jelas

10 Menit
4 Menjelaskan materi kembali jika siswa ada yang belum jelas Siswa menyimak dan memahami materi yang belum jelas
KEGIATAN INTI
5 Menerangkan ulasan kegiatan pada pertemuan ini Siwa mendengarkan dan memahami kegiatan yang akan dilakukan
10 Menit
6 Menjelaskan tentang praktikum yang akan dilakukan Siwa mendengarkan dan mencermati
7 Menugaskan siswa agar mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan (termometer, kalorimeter, air, tempat air, kain lap, wadah alat) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan


10 Menit
8 Menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan Mendengrkan dan mencermati langkah-langkah percobaan yang dijelaskan
9 Menugaskan agar siswa memulai praktikum Siwa memulai praktikum dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya



20 Menit
10 Menugaskan siswa agar mengamati dan mencatat hasil praktikum dan mencatatnya dalam bentuk tabel Siwa mengamati dan mencatat data pengamatan dalam tabel
11 Menugaskan siswa agar mengembalikan ala dan membersihkan tempat praktikum Siswa mengembalikan alat yang telah digunakan pada tempatnya, dan membersihkan tempat praktikum
KEGIATAN AKHIR
12 Menugaskan siswa melakukan diskusi untuk membandingkan hasil percobaan dengan teori yang telah dibahas untuk menentukan kevalidan praktikum atau percobaan dengan teori yang ada Siswa melakukan diskusi dan menentukan kevalidan praktikum kemudian melaporkannya kepada guru





15 Menit
13 Menugaskan siswa untuk membuat laporan praktikum dirumah dengan menggunaan hasil yang telah didapat dari percobaan dan menugakan agar dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya Siswa mendengarkan dan membuat laporan praktikum